Pandonga

Di atas ranjang berbalut kain putih hangat, berbaring tuan yang ditemani balada akhir bulan. Setelah harus dipisahkan 34 purnama serta jutaan frasa yang belum sempat terucap. Di sebelahnya, berbaring puan yang mengatur nafas, terdiam menanti kesempatan. Mereka mengucap syukur dengan perantara yang tidak sama, disatukan oleh Yang Maha Kuasa tanpa memandang kepada apa dan siapa mereka  percaya.

belum sempat aku merengkuh kamu

Harumnya tercium di ujung kuku. Nafasnya terdengar di ujung pilu. Bersama-sama mengecap puas walau hanya terasa di ujung lidah. Pelukannya menguap, terlihat sampai atap. Dan semoga yang berada lebih tinggi dari bumi, lebih jauh di atas awan, bisa mendengar doa dari mereka yang tidak pernah berdoa.


kamu memilih bertolak diri lagi 

Katanya takut. Tapi girangnnya melenyapkan sesal. Katanya sayang. Tapi sudah lupa rasanya. Katanya ini yang terakhir. Tapi besok, lusa, dan senin depan minta kecupan.


tenang saja sayang, 

kamu tidak berdosa sendirian. 









QN

Komentar

Postingan Populer