Kepada Yang Selalu Diaminkan


"Sayang, jangan khawatir... Yang namanya sehati, sejalan, dan sepikiran, mau bubaran juga kompakan. Biar saja jagad raya memainkan perannya. Kita berdua cuma manusia, cuma bisa melantunkan doa agar bahagianya berdua lagi, bukan sendiri-sendiri... Amin, jangan?"




Apakah kamu tau, kalau kamu sedang sedih dan dunia sedang tidak berpihak padamu, puluhan lagu dan puisi terasa lebih nyata?
Rasanya rangkaian kata-kata mutiara yang tidak sengaja muncul di linimasa sedang tidak berpura-pura.

Aku belum mati rasa, tapi aku tidak akan memaksa jika pergi itu yang kamu mau.
Biarkan aku yang akan berkelut dengan kesedihan, tanpa air mata karena sudah tidak bisa
Tenang, aku akan baik-baik saja, pun juga kamu
Tenang, kamu akan terbiasa tanpa aku, begitupula juga aku.
Berserah saja pada waktu, hanya dia yang tidak keliru.

Ingat, maju itu kedepan bukan kebelakang. Kalau mau mundur, ambil ancang-ancang biar bisa maju 1000 langkah kedepan. Kalau sama-sama sayang, harusnya sama-sama saling mengusahakan karena berjuang sendirian itu melelahkan. 

Kamu selalu ada dalam setiap semoga yang aku aminkan. Walaupun, perbedaan itu hampir mustahil disatukan. Tapi semua perbedaan itu bisa di kompromikan, tergantung kesediaan individunya. Kuncinya itu saling menghargai. Benar atau aku hanya menyangkal? Entahlah, aku masih terlalu sayang.

Beberapa waktu lalu saat aku bertemu kamu, aku mengenal semesta itu banyak bercanda. Tapi kali ini, aku malah berharap dia berpihak lagi padaku dan datang kembali dengan semua leluconnya

Semesta itu lucu,

Kadang dia menyatukan hanya untuk memisahkan,

Kadang dia memisahkan hanya untuk memantapkan kemana hati harus berlabuh,

Semoga kamu bahagia 
Semoga sedihku tidak betah lama-lama
Semoga doaku singgah di kamarmu
Semoga ini bukan semogaku yang terakhir untuk kamu 










QN





Komentar

Postingan Populer